Senin, 22 Juni 2015
Kita
sudahlah aku bahagia melihatmu bahagia dengan dirinya yang lebih mengenalmu dibandingkan diriku yang tak ada apa apanya tak ada yang bisa kau banggakan ...
memang sebetulnya aku merasakan sakit tanpa di sadari aku bahagia dalam kesakitan itu cukup membuatku bahagia lebih dari kata cukup ..
memang seharusnya aku membuat dirimu bahagia sudah semestinya aku membahagiakan diriku sendiri juga . kadang rasa sayang itu tumbuh begitu saja tanpa diminta ataupun di beli ..
sepertinya alur kedekatan kita harus di bentang dengan perasaan yang berbeda .
aku menyadari semua usahamu saat ini dan esok tapi aku tak bisa terus berusaha untuk menutupi semuanya . jalan pikiran kita yang berbeda arah namun bertemu dalam kesamaan yang searah .
haruskah aku bahagia dahulu apa dirimu yang bahagia duluan ?
kurasa cukup kita mengenal dan terus mengenal perjalanan kasih sayang kita hanya sekedar saja kurasa seperti itu . kadang aku tak pernah minta apapun darimu , aku hanya meminta hal yang konyol yaitu meminta dirimu tetap bersamaku tapi hal itu konyol , seakan akan aku meminta dirimu untuk tertekan bersamaku ...
kurasa hati ini memang benar , memang tepat , hati ini benar untuk menghilangkan rasa iya rasa yang pernah ku buat bersamamu ,,,
kurasa cukup perjuanganku di pegang olehmu.
bukan maksudku pecundang , payah , pengecut . aku tak ada di balik itu semua , aku hanya ingin membuat diriku merasa seperti dulu saja.. tak mengenal dirimu tapi mengenal langkahmu ..
tetaplah bersamanya kurasa dirimu lebih bahagia dengan "DIA"
aku bukannya mundur darimu atau menyerah hanya saja aku ini tidak mau menjadi pengganggu , aku tau perasaan dia yang begitu sayang kepadamu ...
aku tahu , aku tahu , sangat tahu
tolong izinkan aku untuk mendoakanmu dalam hamparan sajadah mungilku .
selamat tinggal harapaan .
Selasa, 19 Mei 2015
tutur hati
yang mendatangkan rasa kagum ini , yang memekarkan hati ini adalah dari-Nya . sungguh aku hanya bisa menerimanya .
Aku hanya bisa pasrah tertegun tak bisa mengelak atas perasaan ini padamu.
Tertegun dalam keindahan akhlakmu
Tertegun dalam manisnya lisanmu .
Tertegun dalam tenangnya pandanganmu
Tertegun pula nasehatmu .
semua begitu sempurna , sungguh sempurna .
sesempurna sesui firman-Nya
aku yang mengagumimudalam diam utuh tak tersentuh
seperti mentari yang menyapa bunga-bunga bermekaran
tak pernah menyentuh namun cintanya terasa bagi . kuntum-kuntum bunga yang sedang bermekaran itu .
karena mengagumimu maka izinkanlah aku tak mengusik khusyunya ibadahmu . izinkan aku tak mengusik ketenangan hatimu . tak mengapa aku tak bertegur sapa denganmu
cukuplah bagiku menyapamu dalam doa-doaku
cukuplah bagiku tersenyum lezat melihatmu bahagia .
cukuplah bagiku menyebut namamu dalam hamparan sajadahku
aku tersentuh akhalak muliamu , aku yang terkagum dengan sikapmu , mencintaimu dalam diam mungkin lebih baik bagi diriku dan dirimu . lebih mulia bagi perasaanku dan perasaanmu . lebih menjaga kehormatanmu
lebih menjaga kemulianmu . maka izinkanlah aku mencintaimu dalam ke ikhlasan karena aku tak pernah tau apakah engkau tercatat dalam lauful mahfudz untukku?
karena aku tak pernah tau adakah balasan darimu untukku .
biarlah kuasa Allah yang menggerakan hatimu untukku
buka karena mencintaimu dengan diam aku akan menderita .
bukan karena mengagumimu dengan diam aku akan merana
Namun, ketika ku artikan cinta itu pada sisi kehadiran dan kebersamaan denganmu . maka itulah penderitaan yang sesungguhnya .
aku yang mencintaimu dari kejauhan walaupun sungguh aku merasa dekat sangat dekat denganmu
biarlah aku dekap rapat perasaanku ini
biarlah aku tutup rapat hingga Allah mengizinkan pertemuan kita . Namun jika memang engkau hanya hiasan duniaku saja yang sementara , sungguh aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam diamku padamu .
Allah akan menghilangkan perasaanku untukmu . Dia akan memberikan rasa yang lebih indah pada orang yang paling tepat . begitulah kuasa-Nya .begitulah Dzat yang membolak-balikan hati hamban-Nya
"Ketika aku tak lagi terkagum denganmu , maka pahamilah jejakku ... karena mungkin , aku pernah menulis tentangmu dan menyapa namamu dalam tiap untai doaku"
Selasa, 06 Januari 2015
Tentang ka'bah
Asalamu'alaikum
Fakta di Balik Kain Hitam Yang Menutupi Ka'bah - Mungkin sudah tidak aneh lagi melihat kain hitam yang menutupi Ka’bah. Namun, tidak banyak orang yang tahu bahwa selimut Ka’bah yang dinamakan “Kiswah” itu ternyata harganya sangat mahal, yaitu 20 juta real atau sekitar Rp 50 milyar.
Selimut Ka’bah itu terbuat dari sutera murni berwarna hitam pekat.
Kiswah dihiasi benang berlapis emas dan perak untuk membuat sulaman kaligrafi berupa ayat-ayat Al-Qur'an dan ornamen-ornamen bernuansa Islam. Tulisan itu membentuk angka V (angka tujuh dalam tulisan Arab).
Salah satu kalimat yang ditulis di Kiswah Ka’bah adalah Allah Jalla Jalalah, Laailaahaillallah, Muhammad Rasulullah. Terdapat lima bagian Kiswah yang menutupi Ka’bah. Empat bagian untuk menutupi empat sisi Ka’bah, termasuk bagian atasnya. Sedangkan satu bagian lagi untuk menutup bagian pintu.
Ka’bah telah dipilih Allah Swt sebagai Baitullah atau rumah Allah yang menjadi pusat kiblat bagi seluruh umat Islam di dunia untuk melakukan shalat lima waktu.
Kiswah pertama kali dibuat oleh seorang pengrajin bernama Adnan bin ‘Ad dengan bahan baku kulit unta. Namun dalam perkembangannya, Kiswah dibuat dari kain sutera.
Untuk membuat sebuah Kiswah diperlukan 670 Kg bahan sutera atau sekitar 600 meter persegi kain sutera yang terdiri dari 47 potong kain. Masing-masing potongan tersebut berukuran panjang 14 meter dan lebar 95 cm. Ukuran itu sudah disesuaikan untuk menutupi bidang kubus Ka’bah pada keempat sisinya. Sedangkan untuk hiasan berupa pintalan emas diperlukan 120 Kg emas dan beberapa puluh kilogram perak.
Sejak 1931, Kiswah untuk menutupi Ka’bah diproduksi di sebuah pabrik yang terletak di pinggir kota Mekkah. Dalam pabrik tersebut, pembuatan Kiswah dilakukan secara modern dengan menggunakan mesin tenun modern pula.
Di pabrik Kiswah yang areanya seluas 10 hektare itu dipekerjakan sekitar 240 pengrajin Kiswah.
Di balik Kiswah hitam, ada kain berwarna putih yang disebut Bithana Kiswah. Kain itu berfungsi untuk menyerap uap dari dinding Ka’bah dan menghalangi panas yang diserap dari kain Kiswah yang hitam. Kain ini mengandung daya serap tinggi untuk menghindarkan panas yang berlebihan dan mencegah dinding Ka’bah retak.
Sekian perjumpaan kali ini, semoga bermanfaat.